Dalam kesempatan kali ini, kami akan berbagi contoh pidato tentang lingkungan hidup. Siapa tahu, pas moment Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya itu, ada diantara rekan-rekan yang kebagian menyajikan sebuah contoh pidato tentang lingkungan hidup. Jadi, gak sudah-sudah mencari lagi deh. Cukup stay tune di blog pintarpidato ini saja.
Oke, tanpa banyak berkata-kata atau berpajang lebar, berikut ini contoh pidato tentang lingkungan hidup. Selamat menyimak.
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh...
Yang kami hormati Bapak Camat Wongso Samudro yang kami banggakan...
Yag kami hormati Bapak Lurah Desa Cagar Sedoyo yang kami hormati
Bapak RT/RW yang kami mulyakan
Segenap hadirin dan hadirat yang kami hormati
Tiada kata yang pantas kita ucapkan, selain dari rasa syukur kehadirat Allah subhanahu wata'ala atas limpahan nikmat dan karunianya kepada kita semua, sehingga sampai saat ini, kita semua masih dapat menikmati indahnya alam semesta ini, kita masih dapat nikmatnya menghirup udara pemberian Allah ini dengan gratis.
Amat sangat yang kita dapatkan dari alam atau lingkungan hidup ini yang kita nikmati. Sudahkah kita bersyukur?
Hadirin yang kami mulyakan...
Lingkungan hidup ini adalah rumah besar kita bersama. Rumah besar semua ummat manusia sedunia. Sehat atau tidaknya lingkungan hidup, akan menentukan sehat tidaknya penghuninya yang ada di dalamnya.
Ketika lingkungan hidup mengalami pencemaran, baik itu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran suara, dan yang lainnya, maka saat itu pula kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya akan terganggu. Baik itu manusia, hewan dan juga tumbuhan, semua akan terganggu hidupnya.
Sekedar contoh, ketika lingkungan sekitar tempat kita tinggal terjadi pencemaran udara, asap pabrik menebarkan aroma yang busuk menusk hidung, maka udara yang kita hirup menjadi tidak segar lagi. Bukannya kesegaran tubuh yang kita dapatkan, justru penyakitlah yang akan hinggap di tubuh kita.
Ketika air sungai tercemar oleh limbah, maka air tanah akan menjadi racun bagi semua mahkluk hidup. Tumbuhan air akan mati, ikan-ikan akan mati. Manusia pun tidak dapat lagi memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Air yang tercemar juga bisa menimbulkan penyakit. Penyakit gatal-gatal misalnya.
Sejatinya, ligkungan hidup ini adalah milik kita bersama. Maka, setiap kita memiliki kewajiban yang sama, yaitu sama-sama menjaga agar lingkungan hidup tetap lestari. Jangan cemari ia. Jangan biarkan lingkungan hidup ini menjadi rusak. Sedikit saja lingkungan hidup ini rusak, maka akibatnya bisa jadi tidak hanya menimpa orang yang merusak itu saja, tapi berakibat buruk kepada banyak orang.
Sekedar contoh, ketika kita membuang sampah sembarangan. Membuang sampah di selokan, membuang sampah di sungai dan di sembarang tempat. Ketika hujan turun, maka saluran air akan tersumbat. Air hujan tidak bisa mengalir dengan lancar. Akibatnya pun bisa ditebak. Banjir!
Kalau sudah terjadi banjir, maka semua orang akan menderita karenanya. Harta benda musnah, rumah terendam, bahkan kadang nyawapun melayang karena diterjang banjir.
Untuk itulah, marilah kita jaga lingkungan hidup kita. Terapkan disiplin dalam diri kita semua. Disiplin dalam menjaga lingkungan. Misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon di pekarangan yang masih kosong, jangan merusak tanaman, membersihkan saluran-saluran air di sekita rumah kita, menggunakan air secara hemat, dan perilaku ramah lingkunagn lainnya.
mari kita mulai dari diri kita masing-masing. Sekarang juga!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
